Review Film : La La Land (2016)
Film La La Land (2016) adalah film merupakan film drama musikal yang disutradarai oleh Damien Chazelle, yang lebih dulu terkenal melalui karyanya yaitu ‘Whiplash’ pada 2014. Film ini memiliki genre film Drama Musikal Komedi yang memiliki durasi film 128 menit. Film ini diperankan oleh Emma Stone, Ryan Gosling, John Legend, dan Rosemarie DeWitt. Film ini mengangkat kisah yang sangat relate untuk para penonton pada kisah yang dialami oleh Mia dan Sebastian di dalamnya. Selain sajian dramanya yang bittersweet, ‘La La Land’ juga hadir sebagai wadah refleksi bagi para penontonnya. Tentang cinta, ambisi, dan penyesalan dapat dirasakan secara mendalam melalui salah satu masterpiece dari Damien Chazelle ini. Tidak hanya itu, film ini juga dapat memberi penonton ragam insight dalam hidup melalui rentetan dialog ringan nan berbobotnya.
Sinopsis
Emma Stone sebagai Mia adalah seorang barista yang tengah berusaha untuk lolos casting. Dirinya bermimpi untuk menjadi seorang aktris terkenal nantinya di film La La Land. Ami mengikuti banyak sekali audisi untuk menunjukkan kebolehannya berakting.
Di lain pihak, Ryan Gosling berperan sebagai pemain piano dan mencintai musik Jazz. Dirinya bermimpi untuk bisa menghibur para penggemar aliran musik tersebut dalam sebuah kelab miliknya. Sebastian mengalami banyak sekali penolakan dan pergulatan dengan dirinya sendiri mengenai mimpinya itu.
Dikisahkan sebagai dua muda-mudi yang jatuh cinta, dalam usaha mengejar mimpi masing-masing malah membawa masalah sendiri. Di sinilah kesetiaan mereka pada mimpi dan cinta masing-masing diuji.
Review
La La Land membuat gebarakan baru saat perayaan Golden Globes 2017. Film ini mampu menyabet setiap trofi dalam setiap kategori yang dimasukinya. Film ini mampu menyapu bersih 7 nominasi sekaligus.Menyajikan
suatu cerita yang menghibur dan fresh
Damien Chazelle sendiri tidak muluk-muluk dengan premisnya, di mana ‘La La Land’ sejatinya adalah pergolakan romansa antara dua insan manusia yang masing-masingnya mendambakan sesuatu yang besar. Mia dengan mimpinya menjadi aktris dan Sebastian melalui ambisinya membangun klab dengan musik jazz yang ia sukai, yang pada akhirnya dipertemukan dalam perjalanan menggapai asanya. Alih-alih tampil dengan plot yang klise, ‘La La Land’ seakan berusaha untuk memberikan cerita yang terasa nyata. Oleh karena itu, tidak butuh waktu lama bagi penonton untuk relate pada kisah yang dialami oleh Mia dan Sebastian di dalamnya.
Film
dengan genre drama musikal komedi ini menyuguhkan guyonan yang segar. Musikal
yang ada disajikan pun mampu menghibur dan memainkan suasana dengan ritmenya
sendiri.
Seperti
film dengan genre yang sama pada umumnya, La La Land menyajikan kisah yang
sederhana namun syarat akan hiburan. Lagu City of Stars yang jadi andalan film
ini pun mampu dibawakan dalam suasana sedih maupun senang. Dalam sebuah adegan,
mereka dikisahkan tengah berkencan di sebuah tempat yang ditampakkan seperti
planetarium.
Cinematografi yang Epik
Cinematografi yang disuguhkan sangat menawan untuk para penontonnya sehingga kemesrahan mereka saat berdansa serta chemistry yang mengikat mereka berdua sangatlah terasa.
Penggambaran Mia dan Sebastian yang ciamik
Ulasan
Hayo,
setelah membaca review film La La Land (2016), apakah kamu tidak sabar untuk
menontonnya? Jangan lupa untuk bagikan pendapatmu tentang film ini, ya! See you
Rating saya untuk film ini 8.5/10
Komentar
Posting Komentar