Analisis Film : Coco (2017)
SINOPSIS
ANALISIS BERDASARKAN SEMIOTIKA
Pada scene ini, terdapat tulisan yang terpaku di sebuah kayu yang bertuliskan”Alebrijes”. Alebrijes adalah sebuah seni kerajinan yang terbuat dari kawat dan kardus. Alebrijes adalah seni yang lahir pada Tahun 1936 dari kepala seniman Meksiko Pedro Linares López. Alebrijes digambarkan sebagai seni mencampurkan bentuk hewan yang berbeda dengan jenis ajaib lainya, dan yang membuatnya unik adalah bentuk dan warna khusus dari figur figurnya, dan keindahan masing masing bagian.
Pada scene ini terdapat seorang pria bernyanyi memakai kostum charro sambil bermain gitar. Kostum Charro adalah pakaian koboi Meksiko dari negara bagian Jalisco. Kostum charro terdiri dari jaket sepanjang pinggang, dasi kupu-kupu, celana pas, sepatu pendek, dan sombrero yang lebar bertepi. Kostum ini biasa dikenakan oleh para Mariachis. Dan Mariachi adalah genre musik yang berasal dari abad ke-18 dan berkembang dari waktu ke waktu di pedesaan berbagai daerah di Meksiko barat, musik ini terdiri dari setidaknya dua biola, gitar, gitar (gitar bass besar), terompet dan vihuela.
Pada
scene ini terdapat banyak orang yang berkumpul di pemakaman serta membawa bunga
dan lilin untuk ditaruh diatas nisan. Hal ini menunjukkan adalah suatu hari
raya yang diselenggarakan oleh masyarakat Meksiko. Hari tersebut dinamakan Día
de Muertos, Día de Muertos adalah hari perayaan dimana keluarga mengingat dan
menghormati orang yang mereka cintai yang telah meninggal. Masyarakat Meksiko
percaya bahwa selama hari Día de Muertos, roh-roh mereka yang telah meninggal
kembali mengunjungi keluarga dan orang-orang yang mereka cintai yang masih
hidup. Keluarga membuat sebuah Ofrenda (altar) yang penuh dengann bunga
marigold, papel picado, permen Calaveras, foto keluarga yang sudah meninggal
beserta makanan yang disukai oleh orang tersebut semasa hidupnya dan semua ini
dibuat dan diyakini untuk mengundang roh orang yang kita cintai kembali
mengunjungi keluarga.
Pada
scene ini ditunjukkan sebuah tempat bernama The Land of the Dead. The Land of the Dead
adalah tempat singgah bagi orang yang telah meninggal. Dalam cerita rakyat
Meksiko, orang-orang dapat melanjutkan hidupnya di sini setelah mereka
meninggalkan the Land of the Living (dunia nyata). Mereka akan terus berada di tempat ini selama orang yang
hidup masih mengingat mereka. Jika tidak, mereka akan hilang
menjadi memori dan pergi ke the Final Death.
Pada scene ini, Miguel memperkenalkan keluarganya kepada
adiknya yang masih kecil. Dan tempat tersebut dinamakan Ofrenda (altar).
Ofrenda (altar) merupakan konstruksi
pribadi dari perayaan keluarga yang intim atau altar yang dibangun
di atas makam di pemakaman. Ofrenda biasanya dibangun di rumah – rumah sebagai
zona selamat datang untuk roh keluarga yang sudah meninggal saat kembali, ada
juga yang membangun ofrenda kecil di kuburan yang sebelumnya telah dibersihkan,
disapu, dan dihias. Menurut kepercayaan masyarakat Mexico Ofrenda juga harus
memenuhi empat elemen yaitu; tanah, udara, air dan api. Masyarakat Mexico
mempunyai keyakinan bahwa setiap leluhur memiliki kenangan yang harus
diturunkan kepada generasi penerus mereka sedini mungkin. Biasanya cerita
mengenai leluhur ini akan diturunkan sedini mungkin sejak umur 6 tahun sehingga
mereka dapat menggambarkan sendiri apa yang terjadi kepada leluhur mereka dan bagaimana
cara mereka menghormatinya dengan menaruh foto di Ofrenda.
ULASAN
Rating saya untuk film ini 9/10
Komentar
Posting Komentar