Review Film : Star Wars The Rise of Skywalker (2019)

 

Star Wars The Rise of Skywalker (2019)

Star Wars The Rise of Skywalker adalah sebuah film opera luar angkasa epik Amerika tahun 2019 yang  disutradarai oleh J. J. Abrams. Diproduksi oleh Lucasfilm dan perusahaan produksi Abrams, Bad Robot Productions. Star Wars The Rise of Skywalker ditayangkan perdana di Los Angeles pada 16 Desember 2019, dan dirilis di Amerika Serikat pada 20 Desember. Film ini menjadi film terlaris ketujuh tahun 2019. Film Star Wars The Rise of Skywalker merupakan film ketiga dari trilogi sekuel Star Wars setelah The Force Awakens (2015) dan The Last Jedi (2017). Dan film Star Wars The Rise of Skywalker ini juga merupakan episode kesembilan dari keseluruhan franchise Star Wars sekaligus bagian penutup untuk "Skywalker saga.”

Cerita dalam film ini masih berkutat dengan pertarungan yang melelahkan antara dark side dan light side. Kaum perlawanan atau The Resistance pimpinan Princess Leia (Carrie Fisher) yang selamat sekali lagi akan menghadapi First Order dalam sebuah saga final yang akan menentukan nasib mereka. Baca juga: Star Wars: The Rise of Skywalker, Adegan Princess Leia hingga Kesedihan Oscar Isaac Dari semua yang tersisa, Princess Leia meminta bala bantuan kepada seluruh penghuni galaksi. Jumlah mereka pun bertambah dengan armada yang cukup kuat. Akan tetapi, yang mengejutkan adalah sosok Emperor Palpatine yang ternyata masih hidup. Padahal, sebelumnya ia telah dibunuh oleh muridnya sendiri. akhirnya cerita dalam Star Wars: The Rise Of Skywalker menampilkan perjuangan apik antara light side dan dark side, yakni Rey dan Kylo Ren (Adam Driver). Seperti diketahui, Rey yang menjadi Jedi generasi terbaru menolak ajakan Kylo Ren untuk bergabung ke Dark Side. Hal inilah yang membuat Kylo Ren naik pitam, padahal ia semula sempat simpati pada Rey. Baca juga: Oscar Isaac: Star Wars adalah Fenomena Budaya Dalam Star Wars: The Rise Of Skywalker, pengejaran Kylo Ren terhadap Rey akan menjadi pemandangan tersendiri yang menyerukan

Alasan saya tidak menyukai film ini adalah pada bagian plot, menurut saya plot yang ada pada film ini terlalu rumit dan panjang. Kemudian menurut saya, plot pada film ini juga menyimpang dari tema aslinya sehingga ketidakjelasan latar belakang pada film ini tampak terlihat. Dan menurut saya, plot pada film ini terkesan tidak nyambung dari film sebelumnya. Lalu penggunaan CGI pada film ini terkesan berlebihan sehingga penonton merasa terganggu contohnya pada karakter Yoda dan tampilan digital lainnya. Kemudian karakter pada film ini tidak sesuai dengan film sebelumnya. Banyaknya perubahan sifat karakter pada film ini membuat para penonton yang mengikutinya merasa kebingungan. Kemudian adanya beberapa karakter-karakter baru yang tidak diperdalam sehingga saya sebagai penonton tidak mengetahui sifat dan tujuan karakter tersebut dalam film. Kemudian adanya penggulangan dialog dialog yang sudah ada pada film film sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Film : Coco (2017)

Review Film : Everything Everywhere All At Once (2022)